Makan Bajamba 2012 - HUT Sawahlunto


























Masyarakat Minangkabau kaya akan tradisi dan budaya yang perlu dijaga dan dilestarikan keberadaannya. Salah satu budaya tersebut yakni tradisi makan bajamba. Makan bajamba tersebut biasanya dilakukan pada upacara adat, pesta adat dan pertemuan- pertemuan penting lainnya. Untuk tetap  melestarikan keberadaannya, makan bajamba tersebut hingga sekarang merupakan iconnya wisata di Kota Sawahlunto yang diadakan setiap tahunnya.

Ketua DPD RI Irman Gusman usai menghadiri tradisi makan bajamba dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Sawahlunto yang ke 124 Sabtu (1/12/2012) tadi siang mengatakan, setelah Kota Sawahlunto berhasil melakukan tranformasi dari Kota Tambang yang nyaris mati setelah tambang batu bara di tutup menjadi Kota wisata yang maju dan mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya.

Dijelaskan Irman Gusman, Kota Sawahlunto merupakan kota yang lahir dan tumbuh bersamaan ditemukannya tambang batu baru sejak akhir abad ke 19 silam. Menurutnya makan bajamba multikultural tersebut merupakan bagian dari event budaya yang sangat penting dan symbol yang dapat menjadi contoh atau role model dari bagaimana masyarakat yang multikultural dan majemuk dapat hidup berdampingan secara damai serta berkerjasama dengan baik sebagai implementasi dari nilai-nilai pancasila.

“Festival makan bajamba yang dilakukan setiap tahunnya, hal tersebut merupakan suatu kreatifitas yang baik dan didorong dengan arifan local yang ada di Kota Sawahlunto. Kota Sawahlunto lain dengan kota yang ada di Sumatera Barat. Sawahlunto kota yang multi etnis, ada Batak, Minang, Jawa, Sunda dan Thionghoa namun dapat bersatu secara bersama dalam memajukan Kota Sawahlunto," ujar Irman Gusman.

Sementara itu Walikota Sawahlunto Amran Nur berharap masyarakat terus meningkatkan rasa kebersamaan secara baik serta mengajak segala potensi yang ada untuk saling bergandenga tangang membangun kota Sawahlunto ke depannya.

Lebih lanjut Amran Nur menjelaskan, pada tahun 2006 yang lalu tradisi makan bajamba tersebut pernah masuk dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan jumlah peserta mencapai sekitar 16 ribu orang lebih. Menurut Amran Nur, makan bajamba dijadikan agenda rutin dalam rangka menyambut Hari Jadi Kota Sawahlunto setiap tahunnya.

Posting Komentar

0 Komentar